Penciptaan Allah: HARI KE-4 Penciptaan Benda-benda Penerang - Seri Penciptaan Part 5 by Febrian
19 Oktober 2024
Penciptaan Allah: HARI KE-4 Penciptaan Benda-benda Penerang - Seri Penciptaan Part 5
Shaloom, Bapak-bapak, Ibu-ibu, saudara/i yang saya kasihi di dalam Tuhan Yesus Kristus, pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai topik yang kita sudah ketahui sejak Sekolah Minggu, yaitu Penciptaan Alam Semesta kita.
Sebelum kita memulai untuk membacanya, saya perlu mengimbau para pembaca, untuk mengosongkan diri dan menjadi seperti kanak-kanak yang masih polos dan tidak terkontaminasi oleh logika dan pengetahuan yang kita miliki. Mungkin gelar pendidikan kita dan profesi kita sudah tertinggi di bidang Theologia, tetapi untuk memahami Penciptaan Alam Semesta, kita perlu datang kepada TUHAN secara pribadi dan mengosongkan diri kita serta memohon hikmat-Nya, agar kita mendapat pengertian yang benar dari-Nya.
Jika kita mempelajari hal tentang penciptaan langit dan bumi beserta isinya, tidak dengan sikap hati yang merendah dan mengosongkan diri, atau datang dengan tujuan memperdebatkan hal tersebut, atau dengan tujuan ilmiah atau dengan logika pembenaran, maka semua akan menjadi sia-sia. Kita tidak akan mendapat berkat apa-apa. Silakan Anda yang memutuskan untuk meneruskan membaca atau tidak.
Bereshit 1:14-19
וַיֹּ֣אמֶר אֱלֹהִ֗ים יְהִ֤י מְאֹרֹת֙ בִּרְקִ֣יעַ הַשָּׁמַ֔יִם לְהַבְדִּ֕יל בֵּ֥ין הַיּ֖וֹם וּבֵ֣ין הַלָּ֑יְלָה וְהָי֤וּ לְאֹתֹת֙ וּלְמ֣וֹעֲדִ֔ים וּלְיָמִ֖ים וְשָׁנִֽים:
Transliterasi ayat di atas:
Vayomer Elohim yehi me'orot birki'a hashamayim lehabdil bein hayom uvein halaylah vehayu le'otot ul'mo'adim uleyamim veshanot.
Terjemahan bebas:
Arti Teks dalam bahasa Ibrani:
אֱלֹהִ֗ים (Elohim) = Allah (atau Tuhan)
יְהִ֤י (Yehi) = Jadilah
מְאֹרֹת֙ (Me'orot) = Cahaya-cahaya / benda-benda penerang
בִּרְקִ֣יעַ (Birqia') = Di dalam kubah/cakrawala (eng: Firmament)
הַשָּׁמַ֔יִם (Ha-shamayim) = Langit/Surga
לְהַבְדִּ֕יל (Le-havdil) = Untuk memisahkan
בֵּ֥ין (Bein) = Antara
הַיּ֖וֹם (Hayom) = Siang
וּבֵ֣ין (Uvein) = Dan antara
הַלָּ֑יְלָה (Hallayla) = Malam
וְהָי֤וּ (Vehayu) = Dan akan menjadi
לְאֹתֹת֙ (Le'otot) = Sebagai tanda-tanda
וּלְמ֣וֹעֲדִ֔ים (Ulemo'adim) = Untuk waktu-waktu tertentu
וּלְיָמִ֖ים (Uleyamim) = Untuk hari-hari
וְהָי֤וּ (Vehayu) = Dan akan menjadi
לִמְאוֹרֹת֙ (Lime'orot) = Sebagai benda penerang
בִּרְקִ֣יעַ (Birqia') = Di cakrawala
הַשָּׁמַ֔יִם (Ha-shamayim) = Langit
לְהָאִ֖יר (Le'ha'ir) = Untuk memberi cahaya
עַל־הָאָ֑רֶץ (Al-ha'aretz) = Ke bumi
וַֽיְהִי־כֵֽן (Vayehi-ken) = Maka jadilah demikian
Terjemahan:
"Dan Allah berfirman, 'Jadilah benda-benda penerang di cakrawala langit untuk memisahkan antara siang dan malam, dan biarlah mereka menjadi tanda-tanda dan untuk musim-musim, untuk hari-hari, dan untuk tahun-tahun.'"
Ringkasan:
Ayat ini, dari Kitab Kejadian, menjelaskan perintah Allah untuk menciptakan benda-benda langit seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang. Tujuannya adalah untuk membedakan antara siang dan malam serta menjadi penanda waktu, termasuk tanda-tanda, musim, hari-hari, dan tahun-tahun. Ini menekankan keteraturan ciptaan dan fungsi benda-benda langit dalam mengatur waktu.
Genesis 1:14-19 [KJV]
And God said,
- Let there be lights in the firmament of the heaven to divide the day from the night; and let them be for signs, and for seasons, and for days, and years: And let them be for lights in the firmament of the heaven to give light upon the earth: and it was so.
And God made two great lights;
- the greater light to rule the day, and
- the lesser light to rule the night: he made
- the stars also.
And God set them in the firmament of the heaven to give light upon the earth,
And to rule over the day and over the night, and to divide the light from the darkness: and God saw that it was good.
And the evening and the morning were the fourth day.
Kejadian 1:14-19 [TB]
- Kemudian Allah berkata, "Hendaklah ada benda-benda terang di langit untuk menerangi bumi, untuk memisahkan siang dari malam, dan untuk menunjukkan saat mulainya hari, tahun, dan hari raya agama." Maka hal itu terjadi.
- Demikianlah Allah membuat kedua benda terang yang besar, yaitu
- matahari untuk menguasai siang, dan
- bulan untuk menguasai malam; selain itu dibuat-Nya juga
- bintang-bintang.
- Allah menempatkan benda-benda terang itu di langit untuk menerangi bumi, untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap.
- Dan Allah senang melihat hal itu.
- Malam lewat, dan jadilah pagi. Itulah hari yang keempat.
Demikianlah, Allah menciptakan benda-benda terang di langit, bukan di "angkasa luar", bahkan tidak pernah ada penciptaan Allah dengan sebutan itu. Saya di sini sama sekali tidak mau menimbulkan perdebatan mengenai hal tersebut, tetapi saya percaya Alkitab tidak pernah berbohong sedikitpun mengenai penciptaan bumi, termasuk "lokasi" dari Matahari, Bulan dan Bintang-bintang.
Matahari, adalah "benda penerang" yang besar dan lebih terang dari Bulan. Benda penerang itu sebetulnya dimaksudkan adalah bersifat seperti "Lampu" Penerang Siang dan Malam. Sementara Bintang-bintang adalah "Hiasan Penerang" untuk keindahan Malam hari. Semuanya itu ditempatkan TUHAN "pada kubah" itu. Jadi jika mau mempercayai Alkitab apa adanya, kita seharusnya mengubah paradigma kita, yaitu Matahari bulan dan bintang, sama sekali bukan bola raksasa yang melayang-layang di langit, mereka itu berada "pada" kubah kaca raksasa (Firmament). Sama sekali bulan juga bukan suatu "Planet" yang bisa di datangi apalagi manusia bisa ke sana.
Satu hal lagi yang bisa jadi akan menimbulkan perdebatan di sini, adalah, bahwa mana yang lebih dahulu, Allah menciptakan terang dan gelap, siang dan malam, atau menciptakan Matahari, Bulan dan Bintang-bintang? Aneh? Tidak!! Jika kita pahami, bahwa terang dan gelap, bukan berasal dari benda-benda penerang tersebut, tetapi asalnya dari firman TUHAN. Terang itu berasal dari Allah sendiri yang adalah Terang.
Perhatikan ayat-ayat berikut ini:
Bilangan 6:25
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
Ini bukan kiasan, ini firman Tuhan.
Matius 17:2
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Jadi Allah membuat kedua benda terang yang besar, yaitu matahari untuk menguasai siang, dan bulan untuk menguasai malam; selain itu dibuat-Nya juga bintang-bintang. Allah menempatkan benda-benda terang itu di langit untuk menerangi bumi, untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap.
Lukas 9:29
Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Asalnya sinar yang ada pada Matahari, Bulan dan Bintang-bintang, bukan dari diri mereka sendiri atau dari pantulan, tetapi dari wajah TUHAN, Allah sendiri. Allah itulah sumber terang itu, ini dimaksudkan harfiah dan bukan kiasan. Sinar Matahari itu adalah dari Allah, bukan bola api dengan suhu jutaan Celcius. Itu hanya karangan manusia belaka, tidak pernah ada bukti nyata akan hal itu.
Perhatikan juga dengan seksama, bahwa Allah menempatkan benda-benda penerang itu di Langit, atau di dalam kubah. Tidak ada yang namanya luar angkasa, planet, tata surya, galaxi, Black hole, dsb, itu semua karangan manusia belaka, yang dari lahir kita semua sudah diajar demikian. Ini bukan teori konspirasi, ini firman TUHAN Allah semesta alam. Tidak percaya hal ini, berarti sama dengan tidak percaya firman-Nya, sama dengan tidak percaya kepada-Nya.
Kiranya tulisan ini membawa pencerahan dan berkat Tuhan bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
Komentar
Posting Komentar