Allah menghendaki pertobatan bukan kebinasaan - Seri Silsilah Yesus Kristus - Matius 1 Part 18 by Febrian
1 Juli 2024
Image by freepik
Allah menghendaki pertobatan bukan kebinasaan
Seri Silsilah Yesus Kristus - Matius 1 Part 18
Matius 1 <-- Klik untuk membaca keseluruhan pasal
Matius 1:10
Hizkia memperanakkan Manasye,
Pada kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai kehidupan raja Manasye bin Hizkia.
2 Tawarikh 32:33--33:20 <-- Klik di sini untuk membaca ayat
Pada mulanya, raja Manasye bin Hizkia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, yaitu:
- mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan
- membangun mezbah-mezbah untuk para Baal
- membuat patung-patung Asyera
- sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya
- mendirikan mezbah-mezbah di rumah TUHAN, walaupun sehubungan dengan rumah itu TUHAN telah berfirman: "Di Yerusalem nama-Ku akan tinggal untuk selama-lamanya!"
- mendirikan juga mezbah-mezbah bagi segenap tentara langit di kedua pelataran rumah TUHAN
- mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api di Lebak Ben-Hinom
- ia melakukan ramal, telaah dan sihir, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal
- menaruh juga patung berhala yang telah dibuatnya dalam rumah Allah, walaupun Allah telah berfirman kepada Daud dan kepada Salomo, anaknya: "Dalam rumah ini dan di Yerusalem, yang telah Kupilih dari antara segala suku Israel, Aku akan menaruh nama-Ku untuk selama-lamanya!
- menyesatkan Yehuda dan penduduk Yerusalem, sehingga mereka melakukan yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN dari depan orang Israel.
2 Tawarikh 33:10
Apa yang TUHAN, Allah Israel lakukan:
2 Tawarikh 33:11
TUHAN mendatangkan kepada mereka panglima-panglima tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel.
Bagaimana reaksi Manasye bin Hizkia terhadap hukuman TUHAN:
2 Tawarikh 33:12-13
Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya, 33:13 dan berdoa kepada-Nya.
Allah Maha Setia dan Adil mengampuni Manasye:
2 Tawarikh 33:13
Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja.
Manasye bertobat dan berbalik dari jalannya yang jahat:
2 Tawarikh 33:13-17
- Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah.
- ia mendirikan tembok luar pada kota Daud, di sebelah Barat Gihon, di lembah, sampai dekat Pintu Gerbang Ikan, mengelilingi Ofel. Tembok itu dibuatnya sangat tinggi.
- Ia menempatkan juga panglima-panglima perang di tiap kota kubu di Yehuda.
- Ia menjauhkan allah-allah asing dan berhala dari rumah TUHAN,
- juga segala mezbah yang didirikannya di atas gunung rumah TUHAN dan di Yerusalem, dan membuangnya ke luar kota.
- Ia menegakkan kembali mezbah TUHAN, mempersembahkan korban keselamatan dan korban syukur di atasnya, menyerukan kepada Yehuda untuk beribadah kepada TUHAN, Allah Israel.
- Walaupun demikian, rakyat masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan, tetapi hanya kepada TUHAN, Allah mereka.
2 Tawarikh 33:18
33:18 Selebihnya dari riwayat Manasye, doanya kepada Allahnya, dan ucapan-ucapan para pelihat yang berkata-kata kepadanya dengan nama TUHAN, Allah Israel, sesungguhnya semuanya itu terdapat dalam riwayat raja-raja Israel.
33:19 Doanya dan pengabulan doanya, segala dosa dan ketidaksetiaannya, semua tempat di mana ia telah membangun bukit-bukit pengorbanan serta mendirikan tiang-tiang berhala dan patung-patung sebelum ia merendahkan diri, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam riwayat para pelihat.
33:20 Kemudian Manasye mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di dalam istananya. Maka Amon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Kesimpulan:
- Seorang Ayah yang taat kepada TUHAN, belum tentu anaknya taat juga. Sebaliknya Ayah yang jahat, bisa saja anaknya berbalik, dan menjadi taat dan setia kepada TUHAN.
- TUHAN pasti memberi peringatan terlebih dahulu, sebagai kesempatan untuk bertobat.
- Setiap orang yang tidak mempedulikan peringatan TUHAN, maka akan menerima hukuman. Tidak ada kejahatan yang tidak dibiarkan TUHAN.
- Allah tidak pernah menghendaki kematian orang fasik, melainkan Ia menginginkan pertobatan orang itu. Sehingga jika ia sadar dan berbalik dari jalannya yang jahat, maka Ia akan mengampuni dan memulihkan keadaannya.
- Akan tetapi Allah tidak pernah membiarkan diri-Nya dipermainkan, bertobat adalah membuang semua dosa sampai ke akar-akarnya, jangan ada yang disisakan. Itu akan tumbuh kembali menjadi kejahatan jika dibiarkan.
Komentar
Posting Komentar