"Memberkati Keluarga" by Pdt.Gilbert L - RPK FM
02 Maret 2023
Kehendak Allah dari mulanya adalah keluarga diberkati. Pada dasarnya Allah mencetuskan dasar ide pembentukan keluarga.
Dalam proses penciptaan manusia, Allah menempatkan Hawa di sisi Adam, adalah idenya dari Allah sendiri. Akan tetapi keluarga di zaman sekarang ini banyak yang sudah tidak menyadari hal tersebut, bahkan merasa Tuhan salah memberinya pasangan hidup. Sesungguhnya masalahnya bukan pada Tuhan, tapi pada orang itu sendiri.
Apa yang salah:
1. Tidak paham makna keluarga
- Berkeluarga tidak sesederhana "aku cinta padamu mari menikah". Itu akan getas sekali. Allah mau memberikan penjelasan yang tegas, keluarga adalah persatuan orang-orang yang mencintai Tuhan demi meneruskan orang
2. Penuh egoisme dan kekerasan
- Keluarga yang tidak memiliki kasih dalam hatinya, akan dipenuhi dengan kemarahan dan kekerasan. Semuanya hanya untuk dirinya, tidak sama sekali memikirkan pikiran pasangannya. Ini harus diubah. Tidak ada yang menyenangkan jika kita menang tetapi pasangan kita menjadi sedih karena kita.
3. Tidak mampu mengatur prioritas
- Suami tidak punya waktu buat istrinya, sebaliknya juga demikian. Anak hidup sendiri dengan pembantu. Kacau.
- Prioritas keluarga adalah kebersamaan dan prioritas menjadi suatu persekutuan di dalam Tuhan.
4. Tidak mampu berkomunikasi dengan benar.
- Komunikasi mulai berubah menjadi perintah satu arah. Inilah yang akan menimbulkan perpecahan.
Hari ini harinya Tuhan bag ke-8
Program ke
"Memberkati Keluarga"
Allah punya keinginan selalu memberkati keluarga.
II Samuel 7:18-29
- Daud mensyukuri atas keberadaan keluarganya. Allah begitu memberkati keluarganya dan memberitahukan masa depan keluarganya. Daud memuliakan Allah karena ia menyadari betapa pemberian Allah kepada dirinya, keluarganya dan bangsa Israel.
- Daud memohon agar Allah menepati janji-Nya di masa depan.
Bagaimana agar keluarga kita diberkati?
1. Sadari bahwa semua berkat asalnya dari Tuhan
- Keluarga yang pecah adalah jika pikirannya sudah dikuasai hawa nafsu kedagingan. Ketika anggota keluarga masing-masing asalnya dari Tuhan. Segala perbedaan pendapat, tidak menjadikan perpecahan, karena sadar itu hanya dinamika dalam kehidupan.
2. Sadari bahwa tanggung jawab lebih besar daripada haknya
- Perjuangkan membela tanggung jawab, bukan membela hak kita. Orang lain merasakan hak yang kita perjuangkan itu adalah tekanan dan siksaan.
3. Jangan berusaha mengubah pasangan kita
- Hidup ini bukan soal mengubah, tapi bagaimana kita berusaha bersyukur dan menerima apa adanya yang diberi Tuhan.
4. Selesaikan semuanya dengan penuh kasih sayang
- Kalau keluarga kita bisa kita bina dengan kasih sayang, maka segala hal yang buruk terjadi, pasti bisa selesai dengan mudah.
Komentar
Posting Komentar