16 November 2025
Yeremia 29 tentang "Hidup Penuh Harapan di Tengah Pembuangan " Seri Nabi Besar
Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai perintah Allah untuk tetap hidup normal walaupun mereka tinggal di negeri asing, bahkan hidup dengan menjadi berkat. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.
Yeremia 29:1-32
Surat kiriman kepada orang-orang buangan di Babel
Beginilah bunyi surat yang dikirim oleh nabi Yeremia dari Yerusalem kepada
- tua-tua di antara orang buangan,
- kepada imam-imam,
- kepada nabi-nabi dan
- kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel.
Itu terjadi sesudah - raja Yekhonya beserta
- ibu suri,
- pegawai-pegawai istana,
- pemuka-pemuka Yehuda dan Yerusalem,
- tukang dan pandai besi
telah keluar dari Yerusalem. Surat itu dikirim dengan perantaraan Elasa bin Safan dan Gemarya bin Hilkia yang diutus oleh Zedekia, raja Yehuda, ke Babel, kepada Nebukadnezar, raja Babel.
Bunyinya:
"Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel:
- Dirikanlah rumah untuk kamu diami;
- buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya;
- ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan;
- ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang!
- Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel:
Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan! Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN.
Sebab beginilah firman TUHAN:
Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini.
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku,
maka
Aku akan mendengarkan kamu;
apabila kamu mencari Aku,
kamu akan menemukan Aku;
apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
Aku akan memberi kamu menemukan Aku,
demikianlah firman TUHAN,
dan
Aku akan memulihkan keadaanmu
dan
akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan,
demikianlah firman TUHAN,
dan
Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.
-- Memang kamu berkata: TUHAN telah membangkitkan nabi-nabi bagi kami di Babel. --
Sungguh, beginilah firman TUHAN tentang raja yang duduk di atas takhta Daud dan tentang seluruh rakyat yang diam di kota ini, yakni saudara-saudaramu yang tidak keluar beserta kamu ke dalam pembuangan: Beginilah firman TUHAN semesta alam:
Sesungguhnya, Aku akan
- mengirim pedang,
- kelaparan dan
- penyakit sampar ke antara mereka, dan Aku akan
- membuat mereka seperti buah ara yang busuk dan demikian jeleknya, sehingga tidak dapat dimakan.
Aku akan
- mengejar mereka dengan pedang,
- kelaparan dan
- penyakit sampar, dan Aku akan
- membuat mereka menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi,
- menjadi kutuk, kedahsyatan, suitan dan aib di antara segala bangsa ke mana mereka Kuceraiberaikan,
sebagai ganjaran bahwa mereka tidak mendengarkan perkataan-Ku, demikianlah firman TUHAN, yang telah Kusampaikan kepada mereka terus-menerus dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, yakni para nabi; tetapi kamu tidak mendengarkannya, demikianlah firman TUHAN.
Tetapi dengarkanlah firman TUHAN, hai kamu semua orang buangan, yang telah Kukirim dari Yerusalem ke Babel!
Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, tentang Ahab bin Kolaya dan tentang Zedekia bin Maaseya, orang-orang yang bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku:
Sesungguhnya Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, yang akan memarang mereka mati di depan matamu sendiri, sehingga dari keadaan mereka akan dijadikan suatu kutuk oleh semua orang buangan dari Yehuda yang ada di Babel, demikian:
Biarlah TUHAN memperlakukan kamu seperti Zedekia dan Ahab yang telah dipanggang oleh raja negeri Babel di dalam api!, oleh karena mereka telah melakukan kebebalan di Israel, telah berzinah dengan isteri sesama mereka dan telah mengucapkan demi nama-Ku perkataan dusta yang tidak Kupesankan kepada mereka. Aku sendirilah yang mengetahui dan menyaksikannya, demikianlah firman TUHAN."
Sikap seorang buangan terhadap surat Yeremia
Kepada Semaya, orang Nehelam itu, haruslah kaukatakan: "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel:
Oleh sebab engkau telah mengirim surat atas namamu sendiri kepada seluruh rakyat yang ada di Yerusalem, yaitu kepada imam Zefanya bin Maaseya dan kepada segala imam, bunyinya:
TUHAN telah mengangkat engkau, Zefanya, menjadi imam menggantikan imam Yoyada, supaya engkau menjadi pengawas di rumah TUHAN untuk memasungkan setiap orang gila yang menganggap dirinya nabi dan untuk merantai lehernya dengan besi. Tetapi sekarang, mengapakah engkau tidak menegor Yeremia, orang Anatot itu, yang menganggap dirinya nabi di antaramu? Bukankah ia telah mengirim pesan kepada kami di Babel, katanya: Pembuanganmu masih lama. Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya!" Surat ini dibacakan oleh imam Zefanya ke telinga nabi Yeremia.
Maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: "Kirimlah pesan kepada semua orang buangan itu:
Beginilah firman TUHAN tentang Semaya, orang Nehelam itu:
Oleh karena Semaya telah bernubuat kepadamu, sekalipun Aku tidak mengutusnya, dan ia telah membuat kamu percaya kepada dusta, maka beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan menghukum Semaya, orang Nehelam itu, dan keturunannya:
tidak ada seorangpun dari keluarganya akan diam di tengah-tengah bangsa ini untuk melihat yang baik yang akan Kulakukan kepada umat-Ku, demikianlah firman TUHAN, sebab ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
Demikianlah ayat-ayat bacaan di atas dari Yeremia 29:1-32, bertema "Hidup Penuh Harapan di Tengah Pembuangan (Yeremia 29:1-32)
Bacaan kita hari ini adalah pesan Allah yang disampaikan oleh Nabi Yeremia, kepada orang-orang Yehuda yang telah diangkut ke Babel. Ini adalah pesan yang sangat penting tentang bagaimana menjalani hidup mereka walaupun seolah kehidupan hancur dan dijadikan orang yang tidak berharga di negeri asing:
1. Tetap Hidup Produktif dan Menerima Kenyataan
Ketika orang-orang buangan tiba di Babel, kehendak TUHAN melalui nabi Yeremia sangat mengejutkan, yaitu mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka sekarang akan pindah hidup dan menyatu dengan lingkungan di situ. Allah mau mereka kawin dan beranak cucu, serta bertambah banyak di sana.
Allah memerintahkan umat-Nya untuk berpindah ke kehidupan di tempat di mana mereka berada saat itu. Mereka tidak boleh bersedih dan masih berpikir akan pulang. Allah mau mereka membangun kehidupan yang normal dan produktif.
2. Menciptakan kesejahteraan di tempat di mana kita ditempatkan
Perintah Allah yang selanjutnya, adalah bahwa bangsa Israel wajib mengusahakan kesejahteraan kota di tempat di mana mereka dibuang, dan berdoa untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraan kota itu juga adalah kesejahteraan mereka sendiri. Ini sedikit ekstrim, di mana mereka harus mendoakan kota tempat mereka dijadikan tawanan.
Jadi ini adalah gambaran, bahwa mungkin kita sekarang dalam keadaan yang tidak nyaman, mungkin dalam masalah dalam pekerjaan atau sekolah atau dalam situasi yang tidak menyenangkan lainnnya. Kita diminta Allah untuk tidak bersedih, menyesali nasib, melainkan sebaliknya, harus bisa menjadi pembawa berkat, bahkan di lingkungan yang sulit atau tempat yang asing. Kesejahteraan lingkungan kita—baik itu tempat kerja, sekolah, atau negara—terikat erat dengan kesejahteraan kita sendiri.
Kita bayangkan suatu situasi di mana ada seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan yang tidak menyenangkan. Namun, sesuai dengan firman Tuhan di atas, maka orang tersebut tidak boleh bersedih dan bertahan demi mempertahankan gajinya. Ia wajib tetap berusaha memberikan yang terbaik, mengusulkan ide-ide positif, dan mendoakan agar perusahaannya sukses. Secara tidak langsung, jika perusahaannya maju dan makmur, maka akan berdampak juga pada kesejahteraan karyawan yang lebih terjamin.
3. Rancangan Allah Adalah Damai Sejahtera
Allah mengizinkan bangsa Israel menderita ditawan di bawah pemerintahan kerajaan lain, namun mereka diajar TUHAN, untuk tidak putus asa dan tidak tertipu oleh kebohongan para nabi palsu yang ada.
TUHAN meyakinkan mereka bahwa didikan terhadap mereka itu ada batasnya yaitu selama 70 tahun saja. TUHAN menegaskan bahwa diri-Nya mengetahui rancangan-rancangan baik dan indah mengenai mereka, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada mereka hari depan yang penuh harapan. Ini adalah perkataan TUHAN, Allah Semesta Alam, bukan perkataan manusia yang bisa berbohong, ini pasti terjadi.
Jadi meskipun kondisi saat ini terlihat menyakitkan, namun rencana akhir Allah bagi umat-Nya adalah terjadinya suatu pemulihan yaitu damai sejahtera dan masa depan yang penuh harapan. Jadi penantian mereka itu bukan sia-sia, melainkan merupakan suatu bagian dari rencana-Nya yang lebih besar.
Bayangkan seorang atlet yang sedang cedera dan harus menjalani rehabilitasi yang panjang. Selama masa itu rasanya dunia runtuh, dan mungkin merasa hidupnya akan berakhir. Namun, ia dikuatkan oleh para tim dokter, bahwa setiap sesi terapi yang menyakitkan, harus dijalaninya sebagai bagian dari rancangan pelatihnya untuk memulihkan kekuatannya, sehingga ia bisa kembali kuat seperti sebelumnya. Kesulitan dan penderitaannya saat itu adalah jembatan menuju harapan masa depan yang jauh lebih baik.
4. Kunci untuk Menemukan Allah
Bagaimana cara menanggung masa penantian ini? Dengan mencari TUHAN: "apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,". Kenapa 70 tahun, tidak 10 tahun atau 15 tahun? Ini menggambarkan suatu pergantian generasi. Diharapkan anak-anak yang dilahirkan di tanah pembuangan itu, akan menjadi orang-orang yang berada dalam keadaan hati yang prihatin dan rendah hati. Mereka bisa hidup dalam karakter yang lebih baik daripada orangtua mereka.
Allah membentuk generasi baru ini agar memiliki kunci untuk menemukan Allah, apa itu? Yaitu memiliki hati yang ingin mendekat kepada Allahnya dan memahami kehendak-Nya secara pribadi. Allah ingin mereka menjadi umat yang takut akan Allah dan senantiasa mengandalkan-Nya.
Jadi pahamilah, bahwa Allah memperkenankan terjadinya masa sulit, sebagai masa yang paling tepat bagi umat-Nya untuk kembali mencari Allah dengan segenap hati, mendekat pada-Nya dengan penuh kerinduan, serta melayani-Nya dengan penuh rasa tanggung jawab. Allah selalu berkenan ditemui oleh umat-Nya, karena kasih-Nya yang tidak terbatas akan ciptaan yang sangat disayangi-Nya.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11
Amin.
Komentar
Posting Komentar