Yeremia 28 Part 2 tentang "Guru Palsu" Seri Nabi Besar by Febrian

13 November 2025 

Image by freepik.com

Yeremia 28 Part 2 tentang "Guru Palsu" Seri Nabi Besar

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Kesempatan ini kita akan merenungkan bersama peringatan Tuhan terhadap bahaya adanya Guru Palsu seperti yang diucapkan nabi Yeremia dalam kitab Yeremia 28. Semoga kita semua bisa mendapat berkat dari firman Tuhan tersebut. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.

Yeremia 28 <-- Klik di sini untuk membaca ayat.

Kemarin kita sudah membahas bagaimana Nabi Palsu itu dalam Air Kehidupan dengan judul: Yeremia 28 Part 1 tentang "Nabi Palsu" Seri Nabi 

Beberapa ayat penting:

1. Serigala berbulu domba

a. Matius 7:15 

Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

b. Kisah Para Rasul 20:29-30

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.

Dampak: Menarik jemaat dari jalan yang benar serta mengikut mereka.

Dalam rangkaian firman Tuhan di atas Tuhan Yesus dan Rasul Paulus mengajar para murid dan jemaat, untuk waspada terhadap para pengajar yang sesat yaitu nabi-nabi palsu yang mirip sekali dengan pengajar yang mengajar Jalan Kebenaran, tetapi sesungguhnya ia adalah manusia yang kejam dan menjerumuskan pendengarnya ke dalam maut. 

Jika kita pelajari ayat di atas secara harfiah, Domba adalah binatang yang ukurannya kecil, tidak bisa lari kencang, lemah, berbulu putih, tidak punya taring, tidak punya tanduk, tidak punya cakar, tidak mahir berkelahi, makan rumput. Itu sangat bertolak belakang dengan Serigala yang seperti anjing liar berukuran besar, taringnya besar dan tajam, larinya kencang, ototnya kuat, penciuman tajam, mata tajam, warna bulunya gelap. Jadi jika ia mau 'menyamar' menjadi domba, tentu akan sangat sulit. Dengan cara apapun menyamarnya, pasti akan ketahuan. 

Perhatikan firman Tuhan di atas, dikatakan Nabi Palsu bagaikan Serigala yang datang dengan 'menyamar' sebagai domba. Itu menggambarkan betapa niat yang bersungguh-sungguh untuk tidak diketahui pendengarnya. Bayangkan jika orang yang didatanginya itu sampai 'percaya' bahwa itu adalah domba, maka betapa besar usahanya untuk menipu dan memperdaya mereka. Bahkan asalnya juga dari antara mereka sendiri, bukan hanya dari luar. Bisa jadi orang yang sudah dipercaya oleh Jemaat.

Saya pernah mendengar dari istri saya, suatu ketika ada seorang ibu yang datang kepada ibu mertua saya ketika masih hidup. Orang tersebut mengatakan ia adalah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, bahkan ia mengajak doa sebelum mulai berbicara. Ia membahas firman Tuhan dan mengajak bernyanyi rohani. Ibu tersebut berbicara dengan sangat fasih dengan memasukkan firman Tuhan dalam setiap perkataannya. 

Namun, lama kelamaan arah pembicaraan bergeser kepada 'ramalan' tentang masa depan, yang dikemas dalam bentuk 'nubuat' dan diminta membeli 'jimat' untuk keamanan. Puji Tuhan, ibu mertua saya tidak langsung percaya dan konsultasi dengan ayah mertua saya yang sangat rajin membaca Alkitab. Saat itu pula, ayah mertua saya mengatakan, bahwa itu adalah guru palsu, atau nabi palsu.

Dari kesaksian ibu mertua saya itu, dapat kita simpulkan bahwa nabi-nabi atau guru-guru palsu tersebut, mencari orang yang lemah dan kurang pengalaman dalam pengertian akan firman Tuhan. Jadi, waspadalah mulai sekarang. Rajinlah untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. 

2. Cerita dongeng dan ajaran sesat

1 Timotius 1:3-7 [BIMK-LAI]

Dampak: Menimbulkan pertengkaran di antara jemaat dan tidak memajukan rencana Allah.

Saya ingin supaya engkau tetap tinggal di Efesus seperti sudah saya tekankan kepadamu pada waktu saya pergi ke Makedonia. Sebab, di Efesus ada beberapa orang yang menyebarkan ajaran yang tidak benar, dan engkau harus menghentikan mereka. Katakan kepada mereka supaya jangan lagi menaruh perhatian pada dongeng-dongeng dan cerita-cerita asal-usul yang tidak putus-putusnya. Semuanya itu hanya menimbulkan pertengkaran saja, dan tidak memajukan rencana Allah yang hanya dapat dikenal melalui percaya kepada-Nya. 

Tujuan nasihat saya itu adalah supaya orang dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci, serta sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, dan dengan demikian mereka dapat mengasihi sesamanya. Ada sebagian orang yang sudah tidak hidup seperti itu lagi, dan tersesat dalam perdebatan-perdebatan yang tidak ada gunanya. Mereka mau menjadi guru-guru agama, padahal mereka sendiri tidak memahami kata-kata yang mereka pakai atau hal-hal yang mereka kemukakan dengan begitu yakin.

Banyak perkataan guru palsu itu yang menyimpang dari firman Allah, sementara ada orang yang keberatan dengan perkataan mereka dan melakukan perdebatan. Akhirnya waktu dihabiskan untuk melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat dan sia-sia. Kebenaran Kristus bukan sesuatu yang bisa diperdebatkan, kebenaran itu Mutlak!!

Titus 1:10-16 [BIMK-LAI]

Dampak: mengacaukan banyak keluarga dengan ajaran-ajaran yang tidak-tidak, serta mencari untung yang tidak pantas.

Sebab banyak orang yang suka memberontak, terutama orang-orang yang tadinya beragama Yahudi; mereka menipu orang lain dengan omong kosong mereka. Orang-orang seperti itu harus ditutup mulutnya, sebab mereka mengacaukan banyak keluarga dengan ajaran-ajaran yang tidak-tidak. Mereka melakukan itu hanya karena mau mencari untung yang tidak pantas! 

Pernah seorang nabi mereka sendiri, yang berasal dari Kreta juga, berkata, "Orang-orang Kreta selalu berbohong, dan seperti binatang buas yang rakus dan pemalas." Apa yang dikatakan oleh nabi itu memang benar. Itu sebabnya engkau harus menegur mereka dengan tegas; supaya mereka tetap berpegang pada ajaran yang benar dan tidak lagi berpegang pada dongeng-dongeng Yahudi atau peraturan-peraturan yang dibuat oleh orang-orang yang menolak ajaran yang benar itu. 

Segala sesuatu adalah suci bagi orang-orang yang suci. Tetapi bagi orang-orang yang pikirannya kotor dan yang tidak beriman, tidak ada sesuatu pun yang suci, sebab pikiran dan hati nurani mereka sudah kotor! Mereka berkata bahwa mereka mengenal Allah, padahal perbuatan mereka menyangkal-Nya. Mereka menjijikkan, dan mereka tidak mau taat; mereka adalah orang-orang yang tidak mampu melakukan sesuatu yang baik.

Guru palsu itu menyebabkan orang yang lemah menjadi menyimpang dari firman Allah, bahkan berdampak juga bagi banyak keluarga. Pikiran mereka kotor, mengajarkan sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Waspadalah terhadap pengajar-pengajar seperti ini.

3. Ajaran dengan perkataan yang tidak sehat

1 Timotius 6:3-5 [BIMK - LAI]

Dampak: mengeruk kekayaan dari agama.

Barangsiapa mengajarkan ajaran yang lain daripada itu dan tidak setuju dengan ajaran yang benar dari Tuhan kita Yesus Kristus, dan dengan ajaran agama kita, adalah orang yang sombong dan tidak tahu apa-apa! 

Penyakitnya ialah suka berdebat dan bertengkar mengenai istilah-istilah sehingga menimbulkan iri hati, perpecahan, fitnahan, curiga yang tidak baik, dan perselisihan yang tidak habis-habisnya. Jalan pikiran orang-orang itu sudah buntu dan tidak lagi benar. Mereka menyangka bisa menjadi kaya dari agama.

Guru palsu itu menyebabkan orang yang lemah menjadi menyimpang dari firman Allah, bahkan berdampak juga bagi banyak keluarga. Pikiran mereka kotor, mengajarkan sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Waspadalah terhadap pengajar-pengajar seperti ini.

4. Perkataan khotbah yang enak didengar telinga

2 Timotius 4:3-4 [BIMK - LAI]

Dampak: kebenaran akan tertutup bagi mereka.

Sebab akan sampai waktunya orang tidak mau lagi menerima ajaran yang benar. Sebaliknya, mereka akan menuruti keinginan mereka sendiri, dan mengumpulkan banyak guru guna diajarkan hal-hal yang enak didengar di telinga mereka. Mereka akan menutup telinga terhadap yang benar, tetapi akan memasang telinga terhadap cerita-cerita dongeng.

Paulus mengingatkan bahwa akan tiba masa ketika banyak orang tidak lagi mau mendengar ajaran yang benar, sebuah peringatan yang dijelaskan John Stott dalam The Message of 2 Timothy (1973) sebagai kecenderungan manusia mencari pengajaran yang nyaman tetapi tidak menolong pertumbuhan rohani, dan William D. Mounce dalam Pastoral Epistles (2000) menekankan bahwa sikap ini muncul ketika hati tidak lagi mau dituntun oleh firman; penolakan ini pada akhirnya berarti menjauh dari Injil yang dibawa Kristus, sebab ketika telinga ditutup bagi kebenaran, terang keselamatan pun semakin redup dalam hidup, dan renungannya sederhana: manusia perlu menjaga hati tetap terbuka agar tidak tertarik pada cerita-cerita manis yang menyesatkan, melainkan tetap berpegang pada suara kebenaran yang membawa hidup. 

5. Ajaran sesat yang menyangkal Allah

2 Petrus 2:1-3 [BIMK - LAI]

Dampak: membuat banyak orang menghina Jalan Benar yang menuju kepada Allah.

Pada masa yang lampau di antara umat Allah telah muncul nabi-nabi palsu. Begitu juga di antaramu akan muncul guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan ajaran-ajaran yang tidak benar, yang membinasakan orang. Dan mereka akan menyangkal Penguasa yang sudah membebaskan mereka. Dengan demikian mereka mendatangkan kebinasaan atas diri sendiri, yang akan menimpa mereka dengan cepat. Meskipun begitu, banyak orang akan mengikuti cara hidup guru-guru palsu itu yang dikuasai oleh hawa nafsu mereka. Dan perbuatan guru-guru itu akan membuat banyak orang menghina Jalan Benar yang menuju kepada Allah. Karena mereka serakah, maka guru-guru palsu itu akan menceritakan kepadamu cerita-cerita yang dikarang sendiri untuk mendapat keuntungan dari kalian. Tetapi pengadilan untuk menjatuhkan hukuman ke atas mereka sudah lama disiapkan, dan kebinasaan yang sudah ditentukan untuk mereka sedang menantikan mereka.

Petrus memperingatkan bahwa guru-guru palsu akan muncul dari dalam umat sendiri, membawa ajaran yang tampak meyakinkan tetapi sesungguhnya menyesatkan dan lahir dari hawa nafsu serta keserakahan; Douglas J. Moo dalam 2 Peter, Jude (1996) menjelaskan bahwa penyesatan seperti ini biasanya menarik banyak pengikut karena memberi ruang bagi keinginan manusia yang tidak mau tunduk pada firman, sementara Richard Bauckham dalam Jude, 2 Peter (1983) menegaskan bahwa penolakan mereka terhadap otoritas Kristus terlihat dari cara hidup yang tidak sejalan dengan Injil, sehingga akibatnya banyak orang akhirnya menghina Jalan Benar; penolakan terhadap ajaran sehat ini pada dasarnya adalah penolakan terhadap karya Kristus sendiri, dan karena itu teks ini mengajak setiap pembaca untuk tetap waspada, memeriksa ajaran yang diterima, serta hidup dalam ketaatan agar kebenaran tidak dikaburkan oleh teladan yang menyimpang.

6. Memutar balik berita tentang rahmat Allah

Yudas 1:4 [BIMK - LAI]

Dampak: tertimpa Hukuman seperti yang dinubuatkan dalam Alkitab sejak dahulu.

Sebab tanpa kita sadari, ada oknum-oknum tertentu yang menyelusup masuk ke tengah-tengah kita. Mereka orang-orang bejat yang memutarbalikkan berita tentang rahmat Allah kita, untuk mendapat kesempatan melampiaskan hawa nafsu mereka. Dan mereka menolak Yesus Kristus, satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita. Sejak dahulu hukuman untuk mereka sudah dinubuatkan dalam Alkitab.

Yudas menyampaikan peringatan bahwa ada orang-orang yang menyusup ke dalam jemaat dan memutarbalikkan berita tentang rahmat Allah demi melampiaskan hawa nafsu, sebuah gambaran yang dijelaskan Richard Bauckham dalam Jude, 2 Peter (1983) sebagai tindakan penyimpangan serius yang menolak otoritas Kristus, sementara Thomas Schreiner dalam 1, 2 Peter, Jude (The New American Commentary, 2003) menegaskan bahwa perilaku mereka menunjukkan iman yang tidak sejati dan karena itu layak menerima hukuman yang sudah dinubuatkan sejak dahulu; penolakan mereka terhadap Yesus sebagai satu-satunya Penguasa menunjukkan kontras dengan rencana keselamatan yang digenapi dalam Kristus, sebab karakter Mesias yang kudus tidak dapat disandingkan dengan kehidupan yang sengaja merusak kebenaran, dan refleksi dari ayat ini mengajak setiap orang untuk tetap berjaga, tidak terpesona oleh pengajaran yang memanjakan hawa nafsu, serta menjaga kesetiaan supaya hidup tidak terseret ke arah yang menjauh dari terang keselamatan.

7. Orang yang mengaku mempunyai Roh Allah

1 Yohanes 4:1 [BIMK - LAI]

Dampak: orang yang mendengarkan Nabi Palsu adalah milik dunia ini.

Saudara-saudara yang tercinta! Janganlah percaya kepada semua orang yang mengaku mempunyai Roh Allah, tetapi ujilah dahulu mereka untuk mengetahui apakah roh yang ada pada mereka itu berasal dari Allah atau tidak. Sebab banyak nabi palsu sudah berkeliaran ke mana-mana. 

Beginilah caranya kalian tahu apakah itu Roh Allah atau tidak: 

Orang yang mengakui bahwa Yesus Kristus datang ke dunia sebagai manusia, orang itu mempunyai Roh yang datang dari Allah. 

Tetapi 

orang yang tidak mengakui hal ini mengenai Yesus, tidak mempunyai Roh Allah. Orang itu mempunyai roh dari Musuh Kristus. Saudara sudah mendengar bahwa roh itu akan datang, dan sekarang ia sudah ada di dalam dunia ini. 

Tetapi Anak-anakku, kalian milik Allah. Kalian sudah mengalahkan nabi-nabi palsu, sebab Roh yang ada padamu lebih berkuasa daripada roh yang ada pada orang-orang milik dunia ini. Nabi-nabi palsu itu berbicara tentang hal-hal dunia, dan dunia mendengar perkataan mereka, sebab mereka milik dunia. 

Tetapi kita adalah anak-anak Allah; dan orang yang mengenal Allah, mendengar perkataan kita. Orang yang bukan milik Allah, tidak mendengar perkataan kita. Begitulah caranya kita mengetahui perbedaan antara Roh yang memberi ajaran yang benar, dan roh yang menyesatkan.

Yohanes menegaskan bahwa banyak nabi palsu berkeliaran dan karena itu setiap ajaran harus diuji, sebuah konteks yang para teolog seperti I. Howard Marshall dalam The Epistles of John (1978) jelaskan sebagai upaya menjaga kemurnian iman dari ajaran yang menolak inkarnasi Kristus, sementara F. F. Bruce dalam The Epistles of John (1970) menegaskan bahwa pengakuan tentang Yesus yang datang sebagai manusia adalah tolok ukur utama untuk membedakan Roh Allah dari roh penyesat; ajaran yang menolak pribadi dan karya Kristus berarti menolak inti keselamatan yang Ia genapi, dan karena itu siapa pun yang mengikuti nabi palsu pada dasarnya sedang menempatkan diri di bawah roh dunia; ayat ini mengajak setiap pembaca untuk hidup dalam kewaspadaan rohani, memeriksa setiap suara yang mengatasnamakan kebenaran, dan tetap setia pada pengakuan tentang Kristus yang menjadi terang yang mengalahkan segala penyesatan.

Renungan ini mengingatkan kita bahwa di akhir zaman akan muncul banyak guru palsu yang mengajarkan penyimpangan dari kebenaran firman Tuhan, oleh karena itu kita harus senantiasa berjaga-jaga dengan menguji setiap ajaran berdasarkan Alkitab, hidup dalam ketaatan akan kebenaran, dan membangun iman yang kokoh dalam Kristus agar tidak tersesat oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan yang dapat merusak iman dan kehidupan keluarga kita.

"Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia."

1 Yohanes 4:1

Amin.

Komentar